REMAJA,,BER-ARGUMENT??

Setiap orang yang dilahirkan di dunua ini, pasti akan menjalani tahapan tahapan yang seharusnya memang mereka lewati. Dari mulai masih kecil, berkembang ke remaja, sampai pada akhirnya menjadi seorang yang deawasa.
Namun, banyak orang yang membicarakan anak yang baru beranjak di usia remaja. Sebagian besar, remaja jaman sekarang memang sulit mengatur pola pikirnya. Termasuk aku sendiri.


Aku memang termasuk seorang remaja yang labil. Belum terlalu matang dalam berfikir dan bertindak. Umurku memang baru menginjak 18 tahun pada bulan juni lalu, mau dibilang dewasa belum cukup umur, tapi mau dibilang anak – anak pun juga rasanya tidak pantas lagi. Jadi benar kalau aku diletakkan di deretan remaja.
Banyak hal yang membuatku mulai belajar untuk berfikir lebih dewasa. Tapi , kalau pemikiranku dipakai untuk memecahkan suatu masalah, banyak orang yang berfikir termasuk orang tuaku, pemecahannya tidak akan semaksimal yang mereka harapkan. Karena sejujurnya aku masih belajar menjadi dewasa di usiaku yang menginjak remaja.
Kalau mereka mengajakku diskusi, pasti aku akan mengeluarkan argument yang aku pikirkan, meskipun tak semuanya diterima. Dan seperti yang aku bilang tadi, bahwa aku masih termasuk remaja yang labil, semisal argumenku tidak diterima, aku akan memberontak dengan perasaan kesal. Walaupun seharusnya aku tidak bersikap seperti itu karena penerimaan semua argument dalam forum diskusi memang tidak diwajibkan. Tapi pasti, emosiku akan naik. Kalau argumentku diterima dengan baik, aku merasa sangat senang layaknya pengusaha yang sukses dalam berbisnis. Tapi sungguh disayangkan kalau kita hanya bisa diam tanpa ikut serta berpendapat. Iya kan??



Menurutku, tidak ada salahnya remaja labil ikut berpendapat di hadapan orang banyak. Karena dengan begitu, setidaknya kita puas karena bisa mengeluarkan apa yang kita pikirkan.

 

0 komentar:

  • Followers